Minggu, 27 November 2011

CAp ciP cUp Q


Di Penghujung Senja

Malam telah larut, tetapi Senja masih terjaga dari tidurnya. Sesekali ia coba untuk memejamkan mata dan tak lama ia membuka lagi matanya. Senja terus  memikirkan kehidupanya kelak.
Sudah delapan  bulan Senja difonis dokter mengidap penyakit leukemia dan dokter menyatakan bahwa satu bulan lagi Senja akan berbaring untuk selamanya. Mendengar hal itu Senja menjadi muram dan pesimis.

. . . . Keesokan harinya . . . .

Saat semua berkumpul untuk sarapan, Senja bertanya pada ibunya “Bu, Senja masih punya banyak cita – cita. Tapi mengapa Tuhan hanya memberi sedikit waktu untukku ??”. mendengar hal itu ibu Senja terharu, matanya yang sayup itu mulai berkaca – kaca sembari melemparkan senyumnya pada Senja. “Mungkin Tuhan punya jalan lain buat kamu.” Sahut Tyo. Tyo adalah kakak Senja. Mendengar hal itu Senja terdiam, tak lama kemudian dia bangkit dari tempat duduknya dan pergi begitu saja.
“Senja. . . . . Senja. . . . kamu mau kemana ??” Panggil Ibunya. Tapi Senja tak menghiraukan dan berlalu pergi.
Hari semakin siang tetapi Senja tak juga kembali ke rumah. Ibu dan kakaknya sibuk mencari, akan tetapi Senja tak jua ditemukan.

            “Langit senja memang indah. Beruntung sekali aku diberi nama Senja.” Gumam Senja. Tiba – tiba awan mendung datang dan menyelimuti kecerahan langit senja yang menguning. Tapi Senja tak jua beranjak dari tempat ia berdiri.
Angin bertiup semakin kencang, suara petir dan kilat saling bersautan, tak sedikitpun membuat Senja takut.
“Hheee. . . . . . Kamu yang berdiri disana !!!” terdengar teriakan.
Dan lagi – lagi Senja tak menghiraukannya. Kemudian Seseorang berusaha menarik Senja dari tempat itu. “Disitu bahaya !!! jangan berdiri disitu, jembatan itu mau ambruk !!!.” Senja hanya menatap dalam mata orang itu kemudian ia berkata, “Ambruk !!! Seperti aku yang sebentar lagi akan tumbang juga.” Kata Senja putus asa.
Orang itu kembali menatap Senja. Dilihatnya darah mengucur dari hidung Senja, dan wajah Senja mulai pucat. “Kamu kenapa ?” Tanya orang itu. Senja pun pergi dan berlari begitu saja. Ia terus berlari seakan hanyut dibawah oleh hujan yang lebat sore itu. 

           

Akhirnya ia tiba dihalaman rumahnya. Tapi Senja tak langsung berteduh. Dia hanya berdiri dan memandangi pintu rumah itu. Sesekali tubuhnya yang lemah itu terjatuh, tapi ia berusaha untuk bangkit. Sampai akhirnya Senja tak kuat lagi untuk bertahan dan tubuh yang lemah itu tergeletak di atas tanah dan diguyur oleh air hujan.
Dari kejauhan sayup terdengar suara motor yang mulai terdengar jelas, ternyata itu suara motor Tyo. Tyo kaget saat melihat Adiknya tergeletak dihalaman rumah. Akhirnya ia megangkat Senja ke dalam rumah. Mengetahui hal itu ibu Senja segera menelpon dokter pribadi Senja.
Tepat saat dokter itu datang, Senja sudah tersadar  ia bangkit dari ranjangnya dan mencoba keluar lewat jendela kamarnya. “Senja, kamu mau kemana ??” Tanya dokter itu. Senja pun terdiam dan berkata, “Tuhan itu tidak adil !! saya masih punya banyak impian yang ingin saya wujudkan, tapi mengapa begitu singkat waktu yang Tuhan berikan ??” raut muka Senja berubah muram.
“Senja, kamu harus mengerti inilah kehidupan. Tuhan sudah menentukan jalan hidup semua orang. Dan yang harus kamu tahu mungkin ini adalah jalan terbaik untuk kamu. Semua yang terjadi didunia ini pasti akan perpusat pada satu titik pada akhirnya.” Jelas dokter menenangkan Senja. Senjapun terdiam dan mengusap air mata yang membasahi pipinya.
. . . . Dua Hari kemudian . . . .
                Senja kembali ke jembatan yang biasa ia sebut jembatan senja. Ia berdiri menunggu datangnya waktu senja. “Maaf, Jembatan ini sudah tua sangat rawan ambruk.” Jelas orang yang waktu itu. “Menurutku tidak !!!” Jawab Senja. “Jembatan ini mungkin sudah tua, tapi. . . . . . ” senja terdiam menatap langit,  lalu ia tersenyum dan berkata, “Indahnya warnamu membuatku merasa tenang.” “Siapa nama Kamu ??” Tanya orang itu “Senja” Jawab Senja singkat. “iya. . . . sekarang memang sudah senja.  Yang aku manksud, siapa nama Kamu ??” tambah orang itu.
sekali lagi Senja menjawab “Namaku Senja”.  Kemudian dia pergi meninggalkan orang itu. “Aku Tama” teriak orang itu. Mendengar hal itu Senja menoleh dan melemparkan senyumnya.
            Keesokan harinya Senja kembali ke jembatan itu. Saat itu dia melihat Tama bersama dengan anak perempuan. Senja segera mendekat dan tak sengaja ia mendengar pecakapan Tama dan anak itu. “Kak. . . senja itu seperti apa ?” Tanya anak perempuan itu. “Senja itu sangat indah. Warna – warnanya sangat menawan. Ada warna merah, jingga, ungu, kuning, bahkan ada warna merah muda.” Jelas Tama. “Pasti sangat bagus. Kapan Bintang bisa melihat senja ??” Tanya anak perempuan itu pada Tama. Tama yang menyadari kehadiran Senja memalingkan pandangannya pada Senja. “Senja. . . !!!” Seru Tama. “Sejak kapan kamu disini ?” TanbahTama. Senja hanya tersenyum. “Kak Tama, apa Senja bisa berbicara ?” Tanya Bintang dengan polosnya. Tama mengelus kepala Bintang dan berkata “Senja yang ini teman kakak.” “Kak Senja pasti cantik ?” Sahut Bintang. Saat itu Senja baru menyadari bahwa Bintang tidak bisa melihat. “Bintang juga cantik.” Jawab Senja. “Bintang adik kamu ?” Tanya Senja. “Iya, dia buta.” Jawab Tama. “Kenapa bisa seperti itu ??” Tanya Senja sekali lagi pada Tama. “Dia buta kerena kecelakaan waktu itu.” Jawab Tama. Kemudian Senja terdiam dan pergi begitu saja.
            “Ibu, nanti kalau Tuhan mengambil nyawa Senja, Senja ingin kornea mata Senja diberikan pada Bintang.” Jelas Senja pada ibunya. Ibu Senja hanya bisa mengiyakan permintaan anaknya itu.
            Waktu berjalan begitu cepat. Keadaan fisik Senja semakin memburuk. Dan Senja harus menjalani rawat inap dirumah sakit. Sudah satu minggu Senja tergeletak diranjang rumah sakit tempat ia dirawat. Tubuh yang lemah itu semakin terlihat tak berdaya. Waktu menunjukkan pukul lima sore. Tiba – tiba Senja bangkit dari ranjang rumah sakit. Ia berteriak keras hingga membuat suster dan dokter yang berjaga waktu itu segera menghampiri Senja. “Senja. . . . aku ingin melihat senja. Aku ingin melihat senja untuk terakhir kalinya.”  Ucap Senja lantang. Kebetulan jarak antara rumah sakit dan jembatan itu tidak terlalu jauh sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama.
. . . . Setelah sampai dijembatan . . . .
Dari kejauhan Senja melihat sosok Tama bediri ditengah jembatan. Senja segera menghampiri Tama. “Bukannya disini berbahaya ?” Tanya Senja. “Menurutku tidak !!!” balas Tama. “Mungkin jembatan ini sudah tua. Tapi disinilah aku bisa melihat senja dengan indahnya.” Tambah Tama. “Kamu benar.” Jawab Senja. Keseimbangan tubuh Senja mulai memburuk ia terjatuh dan  Tama menjaganya. “Tama bilang ke Bintang, sebentar lagi pasti dia biasa melihat senja.” Kata Senja dengan tersenyum. Mendengar hal itu Tama terharu, ibu dan Tyo mendekat. Senja menggenggam erat tangan ibunya dan ia berkata “Bu, gelap Senja nggak bisa lihat apa – apa.” Ibunya menangis. “Coba kamu ingat – ingat senja yang baru saja kamu lihat.” Kata Tama. “Aku nggak ingat.” Jawab Senja. “Bu, dingin disini gelap Senja takut.” Kata Senja dengan gemetar. “Sabar iya nak.” Jawab ibunya sambil terisak – isak.
            Tapi saat diperjalan menuju rumah sakit, denyut nadi Senja semakin melemah genggaman tangannya juga mulai melemah. Perlahan detak jantungnya menghilang nafasnya tak ada. “Senja bangun !!!” Seru ibunya. “Senja. . .  bangun nak !!! kita sudah sampai dirumah sakit.” Tambah ibunya. “Bu, Senja sudah pergi.” Jelas  Tyo. Ibu Senja pun mengis tak kuat melihat kepergian anak bungsunya. Memang benar hari ini tepat satu bulan Senja difonis oleh dokter.
Saat langit mulai gelap Senja menghembuskan nafas terakhirnya. Ia seakan pergi bersam senja disore itu.
            Beberapa hari kemudian Bintang menjalani operasi mata. Operasi tersebut berjalan lancar. Satu minggu sudah terlewati, operasi yang dijalani Bintang berhasil dan akhirnya Bintang bisa melihat dunia.
            Sore itu dijam dan ditempat yang sama Bintang melihat langit senja. “Kak Tama dan Kak Senja benar, langit senja memang indah. Mungkin kak Senja secantik langit ini.” Kata Bintang. “Memang.” Sahut Tama kemudian tersenyum. “Terimakasih Senja, kamu berhasil mengembalikan keceriaan Bintang dan kamu juga sudah bisa mewujudkan keinginannya.” Kata Tama dalam hati.
“Akhirnya Bintang bisa melihat senja.”


By : OcePtz

CAp ciP cUp Q

Entah

Siang ini matahri bersinar terik hingga membuat kulit tubuhku merasa terbakar, dan aku memutuskan untuk dibawah rindangnya pohon waktu itu. Perlahanaku merasakan semilir angin yang semakin lama semakin berhembus kencang. Aku rebahkan tubuhku diantara rerumputan yang hijau dan aku pejamkan mataku.
Tapi, mengapa tiba – tiba kau muncul dalam khayalku ?.senyum kecil itu mengisi relung hatiku yang kosong. Sayup terdengar sura langka kaki dari kejauhan menghancurkan semua khayalan tentangmu. Tapi tiba – tiba secerca harapan mulai munculberiring dengan suara derap langkah itu. Dan hatiku bertanya “Apakah iku kau ?”.
Perlahan aku buka mataku berharap kau ada disampingku. Tapi saat aku membuka mata, yang aku temui hanyalah ruang yang hampa dan sunyi. Aku sadari bahwa kau hanyalah khayalku. Waktu  terus berjalan  diantara awan – awan yang putih. Aku berlarian diatas awan yang juga berarak – arak. Aku menari dengan bintang – bintang dan menyentuh sinarnya. Sekali lagi aku melihat sosokmu diantara bintang – bintang itu. Aku berusaha untuk menjangkaumu menggapai tanganmu. Tapi mengapa kau semakin jauh ?.
Gelapnya langit kembali  membawaku ke peraduanku. Kini aku berada dikerajaanku. Dimana aku bisa melakukan apapun yang aku mau. Dinginya angina malam menjadi selimutku menuju mimpi yang indah. Kembali aku menemukanmu, melihatmu melempar senyum kecil itu. Sejenak jantungku berhenti berdetak kala aku dengar suaramu berbisik lirih ditelingaku. Suatu kalimat yang aku sendiri tak percaya bahwa itu adalah ucapanmu. Lalu aku terbangun dari mimpi itu. Aku tersadar dan mencarimu disetiap cela dihatiku. Tetap, hanya hampa dan sepi yang aku temukan. Lagi – lagi kau menghilang. “Lantas, dimana aku bisa menemukanmu ?. jika kau terus menjauh dariku !!!”
Aku berdiri diujung jurang yang dalam merasakan angin yang berhembus kencang. Berharap angina dapat mendorongku ke dasar jurang itu. Tapi angina hanya membuat kakiku bergetar. Dan aku memutuskan untuk meloncat kejurang itudengan hrapan besar akan bertemu denganmu ditempat yang berbeda. Tapi, tiba – tiba ada yang menggenggam dan menarik tanganku dengan eratnya. Aku tak ingin membuka mataku sedikitpun karena aku tak ingin melihatmu pergi untuk kesekian kalinya. Lalu kau bisikkan lagi kalimat itu ditelingaku.
Bisikanmu membuatku yakin dan akhirnya kau memb ka mataku. Saat itu aku menyadari kau ada dihadapku dan menggenggam tanganku, lalu kau memelukku  dan aku hanya bisa terdiam merasakan hangatnya tubuhmu. Entah mengapa hati jadi tak yakin akan hadirmu. Lalu dengan kerasnya tangaku mendorongmu dengan kerasnya hingga membuatmu terjatuh.
Dan kau. . . . . hanya menatap dalam mataku. Lalu seuntai pertanyaan muncul dari mulutmu. “Apakah semua penantian itu melenyapkan rasamu padaku ?”. mendengar hal itu aku hanya tertunduk dan menagis. Sekali lagi kau memelukku dan dengan kerasnya aku mendorongmu hingga kau terjatuh lagi ditanah. Dengan lantang aku berkata, “Aku tak percaya bahwa ini adalah  engkau.” (terdiam)
Lalu aku mendengar hati keciku menangis ringkih. Suara itu kian lama terdengar semakin keras. Entah apa yang terjadi pada hati ini hingga aku tak mengetahuinya. “APakah hati  ini rapuh ? apa aku hanya tak percaya bahwakau telah kembali ?”.
Entah apa yang sekarang aku rasakan. Kini bagiku kau hanya kenangan yang ingin aku lupakan. Karena kau hanya menyisahkan luka dihatiku.
Pergilah . . . .!!!
Jangan pernah kembli padaku lagi
Hatiku terlalu lelah untuk mentimu
Dan aku bukanlah cinta terakhirmu
Maaf. . . . !!!!

By : OcePtz

Senin, 21 November 2011

Peranan Air

Nama               : Dwi Septi Ristiana
NPM                : 11 2501 0016
Jurusan              : Agroteknologi

www.yonny-koen.blogspot.com
Peranan Air TerhadapTumbuhan
Air adalah basis dari kehidupan kemungkinan besar kehidupan pertamakali berevolusi didalam air itulahsebabnyakeberadaan air dianggap sebagai kemungkinan adanya kehidupan ditempat lain. Air meliputisekitar 75% daripermukaanbumiini.Di alam, air terdapat dalam tiga bentuk padat, cair dan gas. Sel hidup, 70% lebih terdiri dari air, Termasuk badan manusia. Kekurangan air beberapa persen saja sudah cukup membuat badan ini lemah, dan kekurangan beberapa puluh persen dapat menyebabkan kematian.

Kehidupan sangat bergantung dari sifat - sifat dari air yang unik dibanding liquid yang lain. Sifat – sifatini berasal dari struktur dan interaksi molekul air. Air memiliki apa yang dinamakan ikatan hidrogen yang anehnya cukup kuat. Ikatan ini memberikan air lebih struktur dari pada liquid yang lain, dan memberikan kohesi yang tinggi yang
membantu transport dalam tumbuhan. Ikatan ini juga memberikan
tegangan permukaan air yang cukup kuat, dan memberikan bentuk butir - butir air. Demikian pula air mempunyai tingkat adhesi yang tinggi dengan kebanyakan material. Imbibisi (proses merasuknya air ke dalam struktur berpori - pori) membantu penyerapan air ke dalam biji dan memecahkan kulit biji sehingga biji tersebut dapat tumbuh.
Ikatan hidrogen juga menyebabkan air mempunyai kapasitas panas yang tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai tempat penampung panas yang efektif. Pada waktu musim panas air menampung panas dan pada waktu musim dingin mengeluarkannya perlahan, sehingga menjaga level temperatur yang stabil yang penting bagi iklim dan kehidupan. air juga memerlukan energi yang banyak untuk menguap sehingga memoderasi panas dari matahari, menjaga temperatur ekosistem air, dan menjaga temperatur organisme dari ekses panas. Air juga mempunyai sifatanomali, yaitu mengembang ketika di dinginkan kurang dari 4 derajat. Hal ini terjadi karena perubahan struktur air menjadi tetrahedral. Hal ini menjaga air di kedalaman menjadi beku. Karena berat jenis lebih ringan, ester bentuk dipermukaan dulu. Ketika air membeku, panas dibebaskan kelapisan di bawahnya dan mengisolasinya. Hal ini juga membuat transisi antara musim tidak terjadi dengan tiba - tiba. Air bersifat polar sehingga melarutkan kebanyakan molekul ionic seperti mineral. Air digunakan untuk mandi, mencuci dan oleh tanaman digunakan sebagai alat transport mineral. Seperti juga air system biologi kebanyakan berada dalam pH netra dan sebagai buffer air menjaga keseimbangan pH tersebut, yang sangat penting bagi proses - proses dalam sel.

Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup. Begitu juga tanaman, salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisaran antara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi - padian yang menua sedangkan tanaman yang mengandung minyak, kandungan airnya sangat sedikit. Penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak disiram, tanamanakan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapihanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat
Air merupakan reagen yang penting dalam proses - proses fotosintesa dan dalam proses - proses hidrolik. Disampingitu juga merupakan pelarut dari garam - garam, gas-gas dan material-material yang bergerak ke dalam tumbuh - tumbuhan, melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuka dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh - tumbuhan. Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terus menerusakan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.
Macam – macam air :
·         Air gravitasi, berada di porimakro tanah, diikat sangat lemah oleh partikel tanah, dengan cepat turun kelapisan yang lebih dalam, tidak dapat dimanfaatkan tanaman
·         Air kapiler, terdapat di porimikro tanah, melapisi butiran tanah, diikat longgar oleh partikel tanah, dapat dilepaskan oleh perakaran, dapat diserap akar
·          Air higroskopis, air yang menempati posisi sangat dekat dengan partikel tanah, diikat sangat kuat, akar tidak mampu memutus ikatan, tidak dapat diserap akar
Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan air pada tumbuhan :
·         Jenis, Bentuk danUmurTanaman, Lokasi dan Kondisi Sekitar Tanaman,
·         Jenis Media Tanam, Media merupakan material yang bersentuhan langsung dengan akar, bagian tanaman yang sangat penting untuk penyerapan air dan unsure hara lainnya.
·         Besar kecilnya Pot, Terkait dengan tingkat kelembaban media dalam pot. Pot kecilakan mempunyai tingkat kelembaban yang lebih kecil jika dibandingkan dengan media pada pot yang besar. Tepat pot besar mempunyai ke lebihan dalam pertumbuhan akar tanaman. Banyaknyaruang yang tersediadapatmemberikanruang yang cukupuntukbernafasnyaakar.
·         Musim, Musim kering tanaman harus diperiksa apakah memerlukan penyiraman satu –dua hari sekali sedangkan musim hujan apakah harus disiram setiap hari atau tidak.
Peranan air bagitumbuhan :
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang di tahanolehbutir-butir tanah. Air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah ada sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun sebelumnya. Peranan air bagi tumbuhan guna menjamin ke langsungan proses fisiologis dan biologi pertumbuhannya yaitu :

1.      sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma,
2.      sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral darilarutan tanah ke tanaman dan sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel lain,
3.      sebagai media terjadinya reaksi - reaksi metabolik,
4.      sebagai rektan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam trikarboksilat,
5.      sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis,
6.      menjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel,
7.      mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata, membuka dan menutupnya bunga serta melipatnya daun - daun tanaman tertentu,
8.      berperan dalam perpanjangan sel,
9.      sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi,
10.  digunakan dalam prosesrespirasi.



Sumber :
daunmudha.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html
oyie.blog.com/2010/04/17/peranan-air-bagi-tanaman/ - Cekalsemuahasildari oyie.blog.com