Minggu, 27 November 2011

CAp ciP cUp Q

Entah

Siang ini matahri bersinar terik hingga membuat kulit tubuhku merasa terbakar, dan aku memutuskan untuk dibawah rindangnya pohon waktu itu. Perlahanaku merasakan semilir angin yang semakin lama semakin berhembus kencang. Aku rebahkan tubuhku diantara rerumputan yang hijau dan aku pejamkan mataku.
Tapi, mengapa tiba – tiba kau muncul dalam khayalku ?.senyum kecil itu mengisi relung hatiku yang kosong. Sayup terdengar sura langka kaki dari kejauhan menghancurkan semua khayalan tentangmu. Tapi tiba – tiba secerca harapan mulai munculberiring dengan suara derap langkah itu. Dan hatiku bertanya “Apakah iku kau ?”.
Perlahan aku buka mataku berharap kau ada disampingku. Tapi saat aku membuka mata, yang aku temui hanyalah ruang yang hampa dan sunyi. Aku sadari bahwa kau hanyalah khayalku. Waktu  terus berjalan  diantara awan – awan yang putih. Aku berlarian diatas awan yang juga berarak – arak. Aku menari dengan bintang – bintang dan menyentuh sinarnya. Sekali lagi aku melihat sosokmu diantara bintang – bintang itu. Aku berusaha untuk menjangkaumu menggapai tanganmu. Tapi mengapa kau semakin jauh ?.
Gelapnya langit kembali  membawaku ke peraduanku. Kini aku berada dikerajaanku. Dimana aku bisa melakukan apapun yang aku mau. Dinginya angina malam menjadi selimutku menuju mimpi yang indah. Kembali aku menemukanmu, melihatmu melempar senyum kecil itu. Sejenak jantungku berhenti berdetak kala aku dengar suaramu berbisik lirih ditelingaku. Suatu kalimat yang aku sendiri tak percaya bahwa itu adalah ucapanmu. Lalu aku terbangun dari mimpi itu. Aku tersadar dan mencarimu disetiap cela dihatiku. Tetap, hanya hampa dan sepi yang aku temukan. Lagi – lagi kau menghilang. “Lantas, dimana aku bisa menemukanmu ?. jika kau terus menjauh dariku !!!”
Aku berdiri diujung jurang yang dalam merasakan angin yang berhembus kencang. Berharap angina dapat mendorongku ke dasar jurang itu. Tapi angina hanya membuat kakiku bergetar. Dan aku memutuskan untuk meloncat kejurang itudengan hrapan besar akan bertemu denganmu ditempat yang berbeda. Tapi, tiba – tiba ada yang menggenggam dan menarik tanganku dengan eratnya. Aku tak ingin membuka mataku sedikitpun karena aku tak ingin melihatmu pergi untuk kesekian kalinya. Lalu kau bisikkan lagi kalimat itu ditelingaku.
Bisikanmu membuatku yakin dan akhirnya kau memb ka mataku. Saat itu aku menyadari kau ada dihadapku dan menggenggam tanganku, lalu kau memelukku  dan aku hanya bisa terdiam merasakan hangatnya tubuhmu. Entah mengapa hati jadi tak yakin akan hadirmu. Lalu dengan kerasnya tangaku mendorongmu dengan kerasnya hingga membuatmu terjatuh.
Dan kau. . . . . hanya menatap dalam mataku. Lalu seuntai pertanyaan muncul dari mulutmu. “Apakah semua penantian itu melenyapkan rasamu padaku ?”. mendengar hal itu aku hanya tertunduk dan menagis. Sekali lagi kau memelukku dan dengan kerasnya aku mendorongmu hingga kau terjatuh lagi ditanah. Dengan lantang aku berkata, “Aku tak percaya bahwa ini adalah  engkau.” (terdiam)
Lalu aku mendengar hati keciku menangis ringkih. Suara itu kian lama terdengar semakin keras. Entah apa yang terjadi pada hati ini hingga aku tak mengetahuinya. “APakah hati  ini rapuh ? apa aku hanya tak percaya bahwakau telah kembali ?”.
Entah apa yang sekarang aku rasakan. Kini bagiku kau hanya kenangan yang ingin aku lupakan. Karena kau hanya menyisahkan luka dihatiku.
Pergilah . . . .!!!
Jangan pernah kembli padaku lagi
Hatiku terlalu lelah untuk mentimu
Dan aku bukanlah cinta terakhirmu
Maaf. . . . !!!!

By : OcePtz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar