Selasa, 28 Mei 2013

The Beautiful Memories With You

Aku memang sudah lama melihatmu, tapi aku tidak pernah sekalipun memperhatikan sosokmu. Hingga waktu itu tiba. Iya, Aku mengingatnya saat itu tepat aku merasa dekat denganmu Kediri, Mei 2012. Acara yang mungkin tidak pernah kita duga adalah sebagai awal kisah ini mulai terajut.  Aku hanya tersenyum mengingat saat itu, berawal dari facebook.


Jejaring inilah yang bisa dikatakan sebagai salah satu alat mempersatu kita. "hhahahahaaa....." aku tertawa malu mengingat masa itu, saat aku dan kamu mencoba untuk saling mengenal, berbincang dan bertukar nomor telepon. Sampai akhirnya terjadi komunikasi. Aku merasa bahagia kala awal mengenalmu, karena saat itu pikiran dan hatiku terasa begitu pelik atas suatu masalah yang menimpaku. Aku merasa bahagia, karena kala itu mungkin kau bisa dikatakan sebagai pelipur lara. Maaf ! Dan aku ucapkan terima kasih untukmu.

Awal pertemuan itu ternyata berlanjut, komunikasi itu terus terjalin. Lewat telpon dan sms. Kita kerap mengobrol, berbincang bahkan memberikan sedikit perhatian. Saat itulah, laraku mulai menipis, beriring berganti dengan ceria yang kau tebarkan. Kau membuatku melupakan masalah itu. Dan tanpa aku sadari aku menaruh hati padamu. Entah, apakah saat itu engkau tersadar atau tidak.

Bergerak meninggalkan luka lama, berharap bertemu dengan angin sejuk di awal kehidupan yang baru saat aku mulai merasakan kedekatan denganmu. Maafkan aku yang sempat tak jujur tentang apa yang aku sembunyikan. Aku memang egois, tak memikirkan perasaanmu. Luka itu seketika enyah, saat kedekatan kita bertambah semakin dekat.

Meski dunia sempat bergeming tentang keburukan kita, tapi jujur aku tidak pernah mendengar selentingan yang memekakan telinga itu. Tapi sejujurnya aku ingin meminta maaf pada jiwa yang aku tak sengaja menyakiti. Aku sungguh tak bermaksud. Karena saat itu yang aku tahu kau berdiri sendiri dan saat itu aku berkata dalam hatiku

But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goesaway somehow

Aku mulai meyakinkan hatiku untukmu, meski saat itu tidak pernah ada kata indah yang aku nanti tercuat dari mulutmu. Itulah yang aku rasakan.
Hingga saatnya hari itu, hari dimana aku merasa begitu bahagian saat kau berkata, "Adek sayang sama Mas ?". Seketika jantungku berdegup kencang, aku tercengan, telingaku melebar mendengar kata itu. Tapi sayang, saat itu telingaku dipekakan oleh kalimat - kalimat sumbang yang membuatku ragu, tentang masa silammu. Jujur aku sedikit menyesal saat kalimat yang tidak aku kehendaki keluar dari mulutku. "Ga, biasa aja kok !"

Sampai akhirnya aku mencoba untuk sekali lagi meyakinkan hatiku denganmu, mengingat tentang masa laluku dan masa lalumu. Hingga aku merasa benar - benar yakin bahwa memang aku harus denganmu, entah bisikan darimana yang saat itu mampir di telingaku. Dan aku memutuskan untuk mengesampingkan semuanya masa laluku dan masa lalumu. Iya, memang sekali lagi sikap egoisku muncul. Maafkan aku lagi bagi yang merasa tersakiti. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti meskipun sebenarnya ini adalah kejahatan yang aku lakukan dan baru kini aku sadari.

Hingga tiba waktu itu, saat yang tidak pernah aku duga kau mengatakan padaku untuk ke dua kalinya, pertanyaan yang sama dan akupun mengiyakan pertanyaan itu. Dan dari sinilah babak baru denganmu mulai terangkai 7 Mei 2012.

Inilah awal saat aku mencoba menyemangatimu dalam pertandingan itu (FutsaL). Aku begitu bahagia saat kau memintaku untuk menonton pertandingan itu dan dengan senang hati aku lakukan. Ingatkah kamu ? Saat kau ucapkan padaku melalui pesan singkat setelah usai pertandingan itu. "Tadi Goalnya buat kamu Loo...". Kebahagiaanku otomatis bertambah. Saat itu aku merasa berarti. Meskipun begitu sederhana aku begitu menyukainya.

Iya, aku mengingatnya dan tak ingin melupakan setiap waktu yang aku lalui denganmu. Begitu berarti.

 Memang pada awal ini aku belum begitu mengenalmu, tapi aku selalu mencoba dan belajar untuk mengenalmu.


Dan hingga akhirnya aku terlarut dalam kisah yang awal ini. Jujur keraguan sempat menghapiriku sekali lagi. Iya, aku ragu, aku takut, takut saat aku mendengar kabar itu, Kabar yang selalu ku anggap tidak benar. Kabar yang selalu aku mencoba untuk menyangkalnya.


Tapi keegoisanku muncul tak kala rasa ragu itu terus membelengguku. Rasa egois itu yang aku anggap membuatku untuk tetap yakin mengarungi ini semua denganmu. Keegoisan yang berlapis dengan sayangku padamu

Iya, padamu. . . .


Maaf bila ada hal yang terlewat aku tulis dalam catatan ini. Semoga semua itu tetap abadi dan selalu melekat di hati dan pikiran kita berdua ! Maafkan aku juga yang masih sangat penuh kekurangan dalam menjalani semua ini  sayang.


Dan hingga baru aku sadari, kita sudah melewati, kita sudah lalui bersama berjalan dengan waktu yang terus beriringan. Menghapus luka lama perlahan. Memupuk kasih dan sayang diantara kita. Menggenggam mimpi merajut angan yang tanpa batas. Ini adalah babak awal untuk kita melangkah lebih jauh. Semoga Kita Selamanya !



Dengan Hati. 

Aku sayang Kamu !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar